Jual Tanah Kavling Murah 100 Meter 40 Juta
Bonus 2 Bibit Pohon Durian Musangking
Include SHM Selengkapnya KLIK
Bonus 2 Bibit Pohon Durian Musangking
Include SHM Selengkapnya KLIK
Disusun Oleh : Awang Setiawan
MAKALAH
TEKNIK PEMBELAJARAN
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan cara dikemas
dan disajikan dengan format dan bahasa sederhana namun penuh manfaat, makalah
ini berjudul “Ilmu
Pengetahuan Sosial Sebagai Program Pendidikan” untuk memenuhi tugas mata kuliah
IPS.
Kelahiran sudah ditentukan kapan,
dimana, dan siapa yang melahirkan. Tak ada satupun yang menolak atau memilih
apa yang sudah ditentukan-Nya. Di awal tangisan sikecil ibunya tersenyum
walaupun sebelumnya ada rasa sakit yang dirasakannya. Ia begitu bersyukur telah
melahirkan sikecil dengan selamat. Dalam kebahagiaan seorang ibu saat itu dalam
hatinya berucap janji untuk menjaga sikecil yang lambat laun menjadi remaja kebanggaannya.
Setiap orang sejak lahir, tidak
terpisahkan dari manusia lain, khususnya dari orang tua, dan lebih khusus lagi
dari ibu yang melahirkannya. Sejak ssaat itu si bayi telah melakukan hubungan
dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya.
Meskipun masih sepihak, artinya dari orang – orang yang lebih tua terhadap
dirinya, hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan
dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya, si bayi tidak berdaya itu,
tidak akan mampu tumbuh kembang menjadi manusia dewasa.
Dalam hal ini seiring usia yang
bertambah mengharuskan hubungan sosial si bayi yang telah tumbuh dewasa
diperluas oleh orang tuanya dalam dunia pendidikan agar pengetahuannya lebih
luas. Disinilah peran adanya IPS dalam program pendidikan. Fungsi IPS sebagai
Pendidikan yaitu untuk membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang
berguna, ketrampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta
kepedulian sosial nya sebagai SDM yang bertanggung jawab dalam merealisasikan
tujuan nasional.
MAKALAH
TEKNIK PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
Teknik pengajaran seorang guru sangat
mendorong perkembangan anak didiknya. Karena berpengaruh besar atas penyampaian
materi agar mudah diterima dan dimengerti. Teknik dibuat semudah dan semenarik
mungkin. Teknik pengajaran yang baik membuat pandangan bahwa belajar itu indah
bukan lagi tentang kerumitan materi – materi baru. Tanpa disadari teknik pengajaran selalu dinilai
baik dan buruknya oleh para murid.
Dalam teknik pengajaran bahasa dan
sastra Indonesia di kelas rendah diperlukan cara – cara mudah untuk memperkenalkan
bahasa dan sastra. Dalam pembahasan makalah ini ada beberapa teknik yang telah
lama digunakan oleh guru kelas rendah. Teknik – teknik yang akan digunakan harus
sesuai dengan tingkat psikologi anak atau objek pengajaran agar objek
pengajaran tidak merasa jenuh.
Rumusan masalah
a. Pengertian
Teknik Pembelajaran
b. Macam-macam
Teknik Pembelajaran
Tujuan
a.
Mahasiswa dapat mengetahui arti dari Teknik Pembelajaran
b.
Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam teknik pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI TEKNIK PEMBELAJARAN
Ada beberapa pendapat menyatakan
tentang teknik,yaitu:
• Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga),
teknik adalah kaedah mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik,
karang-mengarang dan sebagainya.
• Menurut Edward M. Anthony
mendefinisikan teknik adalah satu muslihat atau strategi atau taktik yang
digunakan oleh guru yang mencapai hasil segera yang maksimum pada waktu
mengajar sesuatu bahagian bahasa tertentu.
• Mengikut Kamaruddin Hj. Husin &
Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian Melayu III : Komunikasi
Bahasa, teknik boleh didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi yang
benar-benar berlaku di dalam bilik darjah di mana ia digunakan untuk mencapai
sesuatu objektif.
• Teknik merupakan suatu alat yang
digunakan oleh guru bahasa bagi menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah
dipilih untuk pelajar-pelajarnya. Teknik yang dipilih haruslah sejajar dengan
kaedah yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang dianuti.
Sedangkan teknik pengajaran itu
sendiri adalah cara –
cara melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas pada waktu tatap muka dalam
rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran agar tujuan pengajaran yang telah
ditentukan dapat tercapai.[1]
TUJUAN TEKNIK PEMBELAJARAN
1. Menarik Minat murid
2. Mengekalkan perhatian
3. Membangkitkan rasa ingin tahu
B. MACAM-MACAM TEKNIK PEMBELAJARAN
1. TEKNIK MENGAJAR KETERAMPILAN
MENYIMAK
Menyimak adalah suatu proses kegiatan
menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,
serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran
atau bahasa lisan.
Dengan menyimak seseorang dapat
menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak juga memperlancar
keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan
semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Guru dapat menggunakan beberapa
teknik dalam keberadaan siswa untuk menjadi penyimak yang lebih baik. Seorang
guru harus dapat mempromosikan suatu sikap dengan menciptakan lingkungan yang
dapat membuat siswa meminati latihan menyimak dengan menyenangkan. Pertanyaan – pertanyaan harus dikembangkan untuk
membuat siswa lebih berminat untuk menyimak sebuah pesan dari pembicara dan
keramaian dalam kelas harus dikurangi. Pendekatan yang tepat dapat diciptakan
oleh guru untuk pembelajaran mendengarkan sambutan/khotbah yang membutuhkan
suatu interaksi antara siswa sebagai penyimak dengan pembicara. Interaksi
tersebut membantu siswa untuk menjadi penyimak yang efektif. Berikut ini dapat
membantu siswa untuk menjadi penyimak yang efektif.
a. Berbicara dengan jelas secara
langsung, dan menghindari berbicara pada saat menulis di papan tulis,
b. Melihat wajah siswa untuk
meyakinkan apakah dia mengrti atau tidak apa yang dijelaskan,
c. Memulai dengan bahan yang
berhubungan dengan pengetahuan yang umum, menggambarkan materi tersebut,
merangkai secara logis, dan menutup dengan ringkasan,
d. Memberi perintah yang jelas akan
menghindari dua kemungkinan,
e. Mendorong siswa untuk memberi
pertanyaan,
f. Menekankan materi penting melalui
pengulangan, dan menggunakan gambaran bantuan visual : seperti chart, model,
catatan di papan tulis, dan OHP.
Funk dan Funk (1989) memberi empat
saran untuk mengembangkan kemampuan menyimak di kelas,
a. Guru harus menyampaikan tujuan
menyimak.
b. Menciptakan suasana kelas yang
kondusif.
c. Guru harus memberikan tindak
lanjut dengan segera setelah kegiatan menyimak,
d. Guru harus menggunakan teknik yang
dapat mengembangkan “menyimak”
Beberapa contoh teknik menyimak yang
dapat dilakukan seorang guru terhadap anak didiknya seperti:
1. Teknik simak – lanjutkan
2. Teknik bisik – berantai
3. Teknik simak – jawab
2. TEKNIK MENGAJAR KETERAMPILAN
BERBICARA
Berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Tarigan, 1993 :
15). Pendapat yang sama disampaikan oleh Tarigan, dkk (1997 : 13). Mereka
berpendapat bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui
bahasa lisan kepada orang lain. Dua macam pendapat di atas pada dasarnya sama
saja, yakni berbicara merupakan keterampilan atau kemampuan untuk menyampaikan
pesan berupa pikiran, gagasan dan perasaan melalui bahasa lisan kepada orang
lain.
Berikut yang merupakan teknik – teknik dalam keterampilan berbicara.
TEKNIK MAIN PERANAN
• Main peranan bermaksud melakonkan
sesuatu situasi atau masalah atau peristiwa yang dianggap penting.
• Pelajar diberi peranan dan bertindak
sebagai watak-watak yang ditentukan dalam satu situasi yang disediakan.
• Main peranan ialah dramatisasi yang
tiada kaitan atau penghafalan skrip, dimana pelakon-pelakon cuba menyelesaikan
atau menjelaskan situasi kepada kepada pelajar-pelajar lain supaya mempraktikan
kepada diri mereka berdasarkan peranan yang dimainkan secara spontan.
• Proses ini biasanya dimulakan dengan
pemikiran masalah yang sesuai. Masalah ini dikemukakan kepada pelajar dengan
cara membacakannya atau memperlihatkannya melalui filem, televisyen, mendengar
rakaman dan sebagainya.
TEKNIK BERCERITA
• Merupakan salah satu pendekatan yang
sesuai digunakan untuk membina kecekapan berbahasa kerana cerita merupakan
sesuatu yang dapat menarik minat dan perhatian pelajar.
• Latihan pemahaman, perluasan
perbendaharaan kata dan tatabahasa dapat disampaikan.
• Dapat meningkatkan penguasaan
kemahiran mendengar, bertutur, membaca dan menulis dikalangan pelajar.
• Perkembangan cerita hendaklah diberi
perhatian agar ada peringkat permulaan, kemuncak dan kesudahan cerita.
Perhatian perlu diberi kepada teknik persembahan, suara, gerak laku dan kawalan
mata.
• Suara memainkan peranan yang penting
dimana ia harus dikawal supaya jangan mendatar dan tidak menimbulkan kebosanan.
• Langkah-langkah dalam persediaan
teknik bercerita ialah :
• Pilih cerita yang sesuai dengan
umur, kecerdasan dan minat murid-murid. Kemudian, sesuaikan pula dengan isi
pelajaran yang hendak disampaikan.
• Kaji cerita itu dan cuba masukkan
aspek-aspek bahasa.
• Hafazkan frasa atau ayat-ayat
penting.
• Latih bercerita seolah-olah guru
berada dihadapan murid-murid sekurang-kurangnya sekali sebelum menggunakan
teknik ini.
• Guru bercerita dalam keadaan yang
selesa.
• Guru boleh menggunakan gambar,
objek-objek sebenar atau lain-lain BBM.
• Sediakan kad-kad perkataan,
frasa-frasa atau ayat-ayat yang berkaitan dengan aspek-aspek bahasa yang hendak
disampaikan.
TEKNIK DRAMA
• Sering digunakan dalam kaedah
komunikatif dan kaedah yang berasaskan pendekatan induktif iaitu kaedah terus,
elektif dan audiolingual.
• Tujuan utama adalah untuk melatih
pelajar menggunakan unsur bahasa, unsur paralinguistik (jeda, nada dan
intonasi) dan bukan linguistik (mimik muka, gerak tangan, kepala dan dll)
dengan berkesan dalam sesuatu interaksi bahasa atau perbuatan.
• Penggunaannya dapat mendorong dan
merangsang pelajar untuk menghubungkan perasaannya dengan matapelajaran yang
dipelajarinya.
• Pelajar bebas meluahkan sesuatu,
membuat penemuan, memberi dan berkongsi sesuatu.
• Drama berperanan sebagai ragam
pembelajaran iaitu sebagai salah satu alat bantu pengajaran dan pembelajaran.
• Dapat menimbulkan keseronokan dan
keberkesanan pembelajaran kepada pelajar, disamping dapat menyuburkan sahsiah
pelajar.
TEKNIK SOAL – JAWAB
• Merupakan teknik yang paling lama
dan paling popular digunakan dalam bidang pendidikan
• Pemilihan teknik ini bukan kerana ia
mudah dilaksanakan, tetapi ia adalah bentuk yang berupaya mewujudkan interaksi
guru dengan murid secara berkesan.
• Teknik ini dilaksanakan dengan cara
guru mengemukakan soalan-soalan yang berkaitan dengan isi pelajaran dan pelajar
dikehendaki memberi tindakbalas yang sewajarnya.
• Soalan-soalan yang dikemukan
memerlukan pelajar berfikir disamping dapat menguji dan menilai apa yang
diajar.
• Tujuan utama teknik soal jawab ialah
:
1. Untuk mengesan pengetahuan
berbahasa murid
2. Untuk menggalakkan pelajar
berfikir secara kreatif, inovatif, logik dan kritis.
3. Untuk mendorong pelajar menyusun
dan menghuraikan bahan yang diajar.
• Soalan yang terancang dan bermutu
dapat membantu menajamkan pemikiran pelajar di samping dapat mewujudkan suasana
pembelajaran yang lebih dinamik dan berkesan.
3. TEKNIK MENGAJAR KETERAMPILAN
MEMBACA
Membaca permulaan merupakan tahapan
proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk
memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi
bacaan dengan baik. oLeh karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca
dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang
menyenangkan.
Suasana belajar harus dapat
diciptakan melalui kegiatan permainan bahasa dalam pembelajaran membaca. Hal itu
sesuai dengan karakteristik anak yang masih senang bermain. Permainan memiliki
peran penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak.
Kata kunci: membaca permulaan,
permainan, sekolah dasar.
Membaca merupakan salah satu
ketrampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah dasar. Keempat aspek tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
(1) ketrampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi ketrampilan
membaca dan menyimak, (2) ketrampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang
meliputi ketrampilan menulis dan berbicara (Muchlisoh, 1992: 119).
Teknik pembelajaran membaca melalui
permainan bahasa.
• Permainan bahasa adalah salah satu
cara dalam mempelajari bahasa melalui teknik permainan.
• Penglibatan dalam permainan telah
memberi peluang kepada pelajar memperolehi latihan intensif, pembelajaran
bermakna dan sebagai alat dianogstik.
• Kebanyakan aktiviti yang dijalankan
akan menggunakan pelbagai kemahiran berbahasa pelajar antaranya kemahiran
mendengar, bertutur, membaca dan menulis.
• Permainan bahasa mempunyai hal tuju
yang bertepatan dengan kemauan dalam sistem pendidikan negaranya dan Falsafah
Pendidikan Negara khususnya. Hal tuju ini diinterapetasikan melalui objektif
tersirat dalam permainan bahasa tersebut iaitu :
• merangsang interaksi verbal pelajar
• menambah kefasihan dan keyakinan
• menyediakan konteks pembelajaran
• bertindak sebagai alat yang dapat
mengikis rasa bosan
• bertindak sebagai alat pemulihan,
pengukuhan dan penggayaan
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
guru dapat melakukan simulasi pembelajaran dengan menggunakan kartu berseri
(flash card). Kartu-kartu berseri tersebut dapat berupa kartu bergambar. Kartu
huruf, kartu kata, kartu kalimat. Dalam pembelajaran membaca permulaan guru
dapat menggunakan strategibermain dengan memanfaatkan kartu-kartu huruf.
Kartu-kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menemukan
kata. Siswa diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang
berdasarkan teka-teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru. Titik berat latihan
menyusun huruf ini adalah ketrampilan mengeja suatu kata (Rose and Roe, 1990).
Contoh lain teknik mengajar
keterampilan membaca antara lain:
a. Teknik baca – jawab
b. Teknik baca – kritik
c. Teknik baca – cerita
4. TEKNIK MENGAJAR KETERAMPILAN
MENULIS
Pengajaran keterampilan menulis
secara intensif baru diberikan di kelas 3 dan 4 dalam bentuk materi paragraf
dan karangan. Di kelas 3, pembelajar memperoleh matari paragraf, karangan bebas
dengan tata tulisnya (ejaan). Secara garis besar materi paragraf terdiri atas
1) pengenalan paragraf secara umum;
(2) pengenalan paragraf deduktif;
(3) pengenalan paragraf induktif;
(4) pengenalan paragraf
deduktif-induktif;
(5) pengenalan karangan bebas dengan
jumlah paragraf terbatas.
Materi paragraf secara bertahap
disajikan melalui pengenalan dan pemahaman unsur yang membangun paragraf sampai
pembuatan paragraf. Rinciannya sebagai berikut:
(a) gagasan utama (topik) dan kalimat
utama;
(b) gagasan penjelas dan kalimat
penjelas;
(c) alat kohesi paragraf, yang
meliputi kata ganti, kata kunci, kata hubung (transisi);
(d) koherensi paragraf (keterkaitan
dan kesinambungan gagasan);
(e) paragraf utuh.
Pembelajar berlatih menyusun paragraf
secara bertahap dengan urutan sebagai berikut:
(a) berlatih mengembangkan gagasan
utama menjadi kalimat topik;
(b) berlatih mengembangkan gagasan
penjelas menjadi kalimat penjelas;
(c) berlatih melengkapi paragraf
dengan kalimat topik;
(d) berlatih menyusun paragraf dari
kalimat yang tersedia;
(e) berlatih mengembangkan kalimat
topik menjadi paragraf;
(f) berlatih menulis paragraf secara
utuh;
(g) berlatih menyusun karangan dari
paragaraf yang ada;
(h) berlatih menyusun karangan secara
utuh;
Paragraf atau karangan yang telah
disusun pembelajar, kemudian diperiksa oleh pengajar satu per satu. Setelah
itu, tulisan mereka dibacakan di dalam kelas, disimak pembelajar lain, dan
didiskusikan di antara mereka. Prosedur ini dilakukan untuk menumbuhkan
kompetisi positif di antara mereka. Sesekali mereka ditugasi menulis karangan
di rumah.
Dalam pengajaran materi menulis ini
masih sering ditemukan kendala. Kendala yang dimaksud adalah masih sering
ditemukannya kesalahan menulis kata, kesalahan membentuk kata berafiks,
kesalahan menyusun kalimat, kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf, dan
kesalahan penggunaan ejaan. Dengan cara memeriksa hasil tulisan mereka dan
menunjukkan kesalahan tersebut, kesalahan ini sedikit-sedikit bisa dikurangi.
Pengajar sering harus menjelaskan kembali materi yang sudah diajarkan
sebelumnya akibat terjadinya kesalahan dalam proses kreatif ini.
Contoh teknik pembelajaran
keterampilan menulis:
a. Teknik mengarang gambar
b. Teknik melanjutkan karangan
c. Teknik mendeskripsikan objek[2]
BAB III
KESIMPULAN
Teknik merupakan cara seorang guru
menyampaikan materi pembelajaran sesuai kurikulum yang dikemas semenarik
mungkin agar materi terlihat begitu mudahnya untuk dipelajari dan menjadikan
belajar itu berkesan untuk selalu diingat. Dalam hal ini teknik permainan
sangatlah diperlukan mengingat bermain adalah kegemaran anak – anak.
DAFTAR
PUSTAKA
~ https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-del-pem belajaran/
~ waroeng
kata di 18.36 http://soetara.blogspot.com/2011/01/makalah-teknik-pengajaran.html?m=1
~ http://diditsangpencerah.blogspot.com/2014/03/makalah-teknik-pembelajaran.html?m=1
No comments:
Post a Comment